Minggu, 28 Juli 2013


SOAL  UJIAN AKHIR SEMESTER(UAS) 2012/2013
TEORI KRITIS ADMINISTRASI NEGARA KELAS (PAGI & SORE)

                                    NAMA                       : KELANUS KULUA
                                    NIM                            :  2012025001
                                    JURUSAN                 :  ADMINISTRASI NEGARA
                                    MATA KULIAH      :  TEORI KRITIS ADMINISTRASI NEGARA
                                    DOSEN                      :  HENDRO WARDHONO, M.SI
                                    UNIVERSITAS        :  DR. SOETOMO

PRADIGMA BAGIAN 3 TEORI –TEORI PERUBAHAN SOSIAL KAPITALISME: TEORI MONDENISASI DAN PEMBANGUNAN
1.  TEORI MONDERNISASI
                      Teori mondernisasi lahir di tahun 1950-an di Amerika Serikat, dan merupakan respons kaum intelektual terhadap perang Dunia yang bagi penganut evaluasi dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan. Mondernisasi menjadi penemuan teori yang terpenting dari perjalanan kapitalisme yang panjang dibawah kepemimpinan Amerika Serikat. Tetapi ini lahir dalam suasana ketika dunia memasuki ‘perang dingin’ antara negara-negara Komunis dibawah pimpinan Negara Sossialis Uni Sovyet Rusia (USSR). Perang dingin merupakan pentuk peperangan ideologi dan teori antara kapitalisme dan sosialisme. Sementara itu gerakan sosialisme Rusia mulai mengembangkan pengaruhnya tidak saya di Eropa Timur, melainkan juga di negara-negarayang baru merdeka. Dengan demikian dalam konteks perang dingin tersebut teori mondernisasi terlibat dalam peperangan ideologi.
                      Bangkitnya negara-negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika yang tadinya merupakan jajahan negara-negara Eropa dan Amerika menjadi ancaman baru karena banyak diantara mereka tertarik dengan sosialisme sebagai cara untuk melakukan perubahan sosial. Amerika Serikat menyadari akan situasi peperangan ideologi ini, sehingga mereka mendorong para ilmuwan sosial mengembangkan teori untuk memahami Dunia Ketiga yang baru lahir, juga menemukan resep teoritik dalam rangka membedung sosialisme untuk mendorongkan kapitalisme. Dalam konteks sejarah seperti itulah sesungguhnya teori mondernisasi dan pembangunan lahir.
                      Teori mondernisasi dan pembangunan yang pada dasarnya merupakan sebuah gagasan tentang perubahan sosial dalam perjalanannya telah menjadi sebuah ideologi. Perkembangan ini adala akibat dari dukungan dana dan politik yang luar biasa besarnya dari pemerintah dan organisasi maupun perusahan swasta di Amerika Serikat serta negara-negara liberal lainnya. Semua itu menjadikan mondernisasi dan pembangunan sebagai suatu ngerakan ilmwan yang antar disiplini ilmu-ilmu sosial yang memfokuskan kajian terhadap perubahan sosial di Dunia Ketika sangat berpengaruh. Akibatnya menjadi teori mondernisasi tidak hanya sekadar merupakan ‘indutri yang sedang tubuh ; tetapi telah menjadi sebuah aliran pemikiran ( a schoo of thought); bahakan telah menjadi sebuah ideologi. Pengaruh mondernisasi di Dunia Ketiga sangat luas, tidak saya pada kalangan akademisi di perguruan tinggi, tetapi juga kalangan birokrasi yakni para perencana dan pelaksanaan program pembangunan di negara-negara Dunia Ketika. Bahakan mondernisasi juga berpengaruh dalam pemikiran keagamaan di kalangan pimpinan dan pendidikan agama. Mondernisasi juga sangat berpengaruhi banyak pemikiran kalangan organisasi nonpemerintah.
                      Mondernisasi sebagai gerakan sosial sesungguhnya bersifat revulusioner (perubahan cepat dari teradisi ke mondern). Selain itu mondernisasi juga berwatak konpleks (melaluhi banyak cara dan disiplin ilmu), sistematik, menjadi gerakan global yang akan mempengaruhi semua manusia, melalui proses yang tertahap untuk menuju suatu homogenisasi (convergency) dan bersifat progresif. Teori ini di pergunakan di kalangan interdisiplin, sehingga lahirlah aliran mondernisasi dalam sosiologi, psikologi, pendidikan, ekonomi, antropologi, dan bahakan agama. Dalam kenyataanya di dunia akademik penggunaan istilah mondernisasi sering ditukarbalikan dengan istilah development atau pembagunan, sehingga mondrnisasi memiliki kesamaan arti dengan pembangunan. Itulah makanya mondernisasi dan pembangunan dalam buku ini dijadikan satu aliran teori. Gerakan mondernisasi agama juga timbul di Dunia Ketika dalam bentuk gerakan sekularisasi agama maupun gerakan pembaruhan teologi. Untuk memahami lebih rinci apa yang dimaksud dengan teori mondernisasi dapat pembangunan, berikut akan diuraikan pandangan teoretis para tokoh teori ini.
2.  DESKRIPSIKAN SECARA SINGAT TEORI MONDERNISASI
Dalam perkuliahan di bahas: rasional dan yang mendasarinya pentingnya pengetahuan perubahan sosial dalam karangka profesi PLS. Kemudian dibahas pula beberapa teori perubahan sosial menurut tinjauan pakar sosiologi, psikologi sosial, komunikasi sosial, dan dinamika kelompok, yaitu tentang teori: modernisasi, ketergantungan dan antisipasi. Tahap-tahap perubahan sosial menurut pendekatan komunikasi. Di samping itu dibahas pula manajemen perubahan sosial, tingkat individu, kelompok dan tingkat masyarakat, beserta berbagai resistensi dan upaya penanggulangannya.

3.   KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA TEORI MONDERNISASI
a.kelebihan dari teori modernisasi
1. Memberikan kejelasan tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi:
1) masyarakat tradisional,
2) masyarakat pra kondisi tinggal landas,
3) masyarakat tinggal landas,
4) masyarakat kematangan pertumbuhan dan
 5) masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi.
Tahapan tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di sebuah negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak negara berkembang menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh sumberdaya modal untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut disajikan dalam berbagai alternatif yaitu:
a) Dana investasi dari pajak yang tinggi
b) Dana invesatasi dari pasar uang atau pasar modal
c) Melalui perdagangan internasional
d) Investasi langsung modal asing
b. kelemahan teori modernisasi
         Teori modernisasi bertolak dari dua konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan masyarakat tradisional (negara berkembang)
         Teori modernisasi mencari sebab-sebab kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
         Teori modernisasi bersifat a-historis artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan negara berkembang itu sendiri.
Contoh :
Percakapan bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga. Cocok diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
Dapat dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya
4. ANALISIS KELEMAHAN TEORI MONDERNISASI
Analisis perdebatan antara teori modernisasi dengan teori ketergantungan terhadap pembangunan dunia ketiga
I. Komparatif Secara Umum Teori Modernisasi dengan Teori Struktural(Ketergantungan) tentang Penyebab Kemiskinan dan Keterbelakangan Starting point analisis tentang penyebab keterbelakangan dan kemiskinanantara teori modernisasi dengan teori struktural adalah teori pembagian kerjasecara internasional yang dianut oleh negara-negara di dunia. Teori pembagiankerja secara internasional didasarkan pada teori keuntungan komparatif yangdimiliki oleh setiap negara artinya setiap negara harus melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing negara. Negara-negara di khatulistiwa yang tanahnya subur melakukanspesialisasi di bidang produksi pertanian sedangkan negara-negara di bagian bumi sebelah utara yang iklimnya tidak cocok untuk usaha pertanian melakukankegiatan produksi di bidang industri. Oleh karena itu secara umum, di dunia initerdapat dua kelompok negara:
1. Negara-negara yang memproduksi hasil pertanian
2. Negara-negara yang memproduksi barang industri
Akibat teori pembagian kerja secara internasional, negara-negara di duniaterbagi kedalam dua kelompok, menurut Raul Prebisch negara-negara yangmenghasilkan barang industri disebut negara-negara pusat dan negara pinggiranyaitu negara-negara yang memproduksi hasil-hasil pertanian.Antara kedua kelompok negara ini terjadi hubungan perdaganganinternasional dan menurut teori pembagian kerja secara internasional kedua kelompok negara ini saling mendapatkan keuntungan. Negara-negara pertaniandapat membeli barang-barang industri secara lebih murah dan negara-negaraindustri dapat membeli hasil-hasil pertanian secara lebih murah dari padamenghasilkan sendiri.Tetapi dalam realita dan pelaksanaanya beberapa puluh tahun kemudian,tampak bahwa negara-negara indusri berkembang pesat dan menjadi semakinkaya sedangkan negara-negara yang mengkhususkan pada produksi pertaniansemakin tertinggal dan mendekati kemiskinan. Neraca perdagangan antara keduakelompok besar negara ini selalu menguntungkan negara-negara yangmengkhususkan diri pada produksi barang industri.Secara umum terdapat dua kelompok teori untuk menjelaskan timbulnyaketerbelakangan dan kemiskinan tersebut:
1. Teori Modernisasi
Teori-teori ini menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkanoleh faktor-faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negara-negara yang bersangkutan untuk menerima modernisasi. Teori modernisasimemberikan jawaban bahwa penyebab kesalahannya terletak pada negara-negarayang terbelakang tersebut. Keterbelakangan dan kemiskinan adalah akibat dariketerlambatan negara-negara tersebut melakukan modernisasi negaranya.Hubungan internasional dalam arti kontak dengan dunia luar dianggapmembantu negara-negara ini, khususnya dalam pengenalan nilai-nilai modernyang rasioal, pemberian modal, pendidikan dan transfer teknologi ataupunlembaga-lembaga modern seperti perbankan yang mampu menopang danmenyokong proses pembangunan. Negara-negara ini belum mampu meyerapnilai-nilai tersebut sehingga tidak mampu menopang proses pembangunan.Dengan maksud ini negar-negara maju bisa membantu dalam hal ini.
2. Teori Struktural
Teori-teori yang lebih banyak mempersoalkan factor-faktor eksternal ataufaktor-faktor yang terdapat di luar negara yang bersangkutan sebagai penyebabterjadinya kemiskinan. Kemiskinan dilihat terutama sebgai akibat dari bekerjanya kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan negara yang bersangkutan gagal melakukan pembangunan. Teori struktural berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat di negara-negara Dunia Ketiga yangmengkhususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur  perekonomian dunia yang bersifat eksploitatif, di mana yang kuat melakukaneksploitasi dan ekspansi terhadap yang lemah. Maka surplus dari negara-negaraDunia Ketiga beralih ke negara-negara industri maju. Menurut Teori struktural, perdagangan dunia yang bebas dan tak terbatas merupakan wadah untuk praktek eksploitasi yang berakibat keterebelakangan dan kemiskinan.
kelemahan teori modernisasi
         Teori modernisasi bertolak dari dua konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan masyarakat tradisional (negara berkembang)
         Teori modernisasi mencari sebab-sebab kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
         Teori modernisasi bersifat a-historis artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan negara berkembang itu sendiri.
5. KSEIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. KESIMPULAN
1. Penerapan teori modernisasi di Indonesia saat menjalin kerjasama dengan IMF ternyata membawa dampak buruk bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang disebabkan dominasi IMF terhadap pengambilan kebijakan ekonomi Indonesia.
2. Dalam kerjasama Indonesia dengan IMF, teori depedensi menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi krisis. Peluanasan utang bukan berarti Indonesia lepas dari keanggotaan informasi. Sehingga Indonesia masih menerapkan teori modernisasi dengan mengikuti lembaga internasional, sekaligus menerapkan teori dependensi dengan tidak tergantung lagi pada bantuan dari IMF.
3. Kedua teori yang diterapkan bersamaan di Indonesia melahirkan strategi pembangunan campuran.

B. KRITIK DAN SARAN
1. Para politisi yang duduk dalam pemerintah untuk mengambil kebijakan, sebaiknya berkonsultasi atau berkomunikasi dengan para ekonom. Sehingga kebijakan tersebut bisa meminimalisir efek buruk pada ekonomi indonesia.
2. Walaupun indonesia masih membuka tangan bagi bantuan asing, namun seharusnya lebih selektif lagi. Indonesia bisa saja memanfaatkan bungan pinjaman dari negara lain yang cukup rendah, seperti Malaysia yang besarnya 6-7 persen dan Jepang yang hanya 2 persen.
3. Indonesia harus waspada dan selektif dalam menjalin hubungan kerjasama.
4. IMF harus mereformasi diri agar netral dan kembali ke misi yang sebenarnya.
C. KELEMAHAN TEORI MODERNISASI
         Teori modernisasi bertolak dari dua konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan masyarakat tradisional (negara berkembang)
         Teori modernisasi mencari sebab-sebab kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
         Teori modernisasi bersifat a-historis artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan negara berkembang itu sendiri.

                     

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar