SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER(UAS) 2012/2013
TEORI KRITIS ADMINISTRASI NEGARA
KELAS (PAGI & SORE)
NAMA
: KELANUS KULUA
NIM
: 2012025001
JURUSAN : ADMINISTRASI NEGARA
MATA KULIAH : TEORI KRITIS ADMINISTRASI NEGARA
DOSEN : HENDRO WARDHONO, M.SI
UNIVERSITAS :
DR. SOETOMO
PRADIGMA
BAGIAN 3 TEORI –TEORI PERUBAHAN SOSIAL KAPITALISME: TEORI MONDENISASI DAN
PEMBANGUNAN
1.
TEORI MONDERNISASI
Teori mondernisasi lahir
di tahun 1950-an di Amerika Serikat, dan merupakan respons kaum intelektual
terhadap perang Dunia yang bagi penganut evaluasi dianggap sebagai jalan
optimis menuju perubahan. Mondernisasi menjadi penemuan teori yang terpenting
dari perjalanan kapitalisme yang panjang dibawah kepemimpinan Amerika Serikat.
Tetapi ini lahir dalam suasana ketika dunia memasuki ‘perang dingin’ antara
negara-negara Komunis dibawah pimpinan Negara Sossialis Uni Sovyet Rusia
(USSR). Perang dingin merupakan pentuk peperangan ideologi dan teori antara
kapitalisme dan sosialisme. Sementara itu gerakan sosialisme Rusia mulai
mengembangkan pengaruhnya tidak saya di Eropa Timur, melainkan juga di
negara-negarayang baru merdeka. Dengan demikian dalam konteks perang dingin
tersebut teori mondernisasi terlibat dalam peperangan ideologi.
Bangkitnya negara-negara
yang baru merdeka di Asia dan Afrika yang tadinya merupakan jajahan
negara-negara Eropa dan Amerika menjadi ancaman baru karena banyak diantara
mereka tertarik dengan sosialisme sebagai cara untuk melakukan perubahan
sosial. Amerika Serikat menyadari akan situasi peperangan ideologi ini,
sehingga mereka mendorong para ilmuwan sosial mengembangkan teori untuk
memahami Dunia Ketiga yang baru lahir, juga menemukan resep teoritik dalam
rangka membedung sosialisme untuk mendorongkan kapitalisme. Dalam konteks
sejarah seperti itulah sesungguhnya teori mondernisasi dan pembangunan lahir.
Teori mondernisasi dan
pembangunan yang pada dasarnya merupakan sebuah gagasan tentang perubahan
sosial dalam perjalanannya telah menjadi sebuah ideologi. Perkembangan ini
adala akibat dari dukungan dana dan politik yang luar biasa besarnya dari
pemerintah dan organisasi maupun perusahan swasta di Amerika Serikat serta
negara-negara liberal lainnya. Semua itu menjadikan mondernisasi dan
pembangunan sebagai suatu ngerakan ilmwan yang antar disiplini ilmu-ilmu sosial
yang memfokuskan kajian terhadap perubahan sosial di Dunia Ketika sangat
berpengaruh. Akibatnya menjadi teori mondernisasi tidak hanya sekadar merupakan
‘indutri yang sedang tubuh ; tetapi telah menjadi sebuah aliran pemikiran ( a schoo of thought); bahakan telah
menjadi sebuah ideologi. Pengaruh mondernisasi di Dunia Ketiga sangat luas,
tidak saya pada kalangan akademisi di perguruan tinggi, tetapi juga kalangan
birokrasi yakni para perencana dan pelaksanaan program pembangunan di
negara-negara Dunia Ketika. Bahakan mondernisasi juga berpengaruh dalam
pemikiran keagamaan di kalangan pimpinan dan pendidikan agama. Mondernisasi juga
sangat berpengaruhi banyak pemikiran kalangan organisasi nonpemerintah.
Mondernisasi sebagai
gerakan sosial sesungguhnya bersifat revulusioner (perubahan cepat dari
teradisi ke mondern). Selain itu mondernisasi juga berwatak konpleks (melaluhi
banyak cara dan disiplin ilmu), sistematik, menjadi gerakan global yang akan
mempengaruhi semua manusia, melalui proses yang tertahap untuk menuju suatu
homogenisasi (convergency) dan
bersifat progresif. Teori ini di pergunakan di kalangan interdisiplin, sehingga
lahirlah aliran mondernisasi dalam sosiologi, psikologi, pendidikan, ekonomi,
antropologi, dan bahakan agama. Dalam kenyataanya di dunia akademik penggunaan
istilah mondernisasi sering ditukarbalikan dengan istilah development atau pembagunan, sehingga mondrnisasi memiliki kesamaan
arti dengan pembangunan. Itulah makanya mondernisasi dan pembangunan dalam buku
ini dijadikan satu aliran teori. Gerakan mondernisasi agama juga timbul di
Dunia Ketika dalam bentuk gerakan sekularisasi agama maupun gerakan pembaruhan
teologi. Untuk memahami lebih rinci apa yang dimaksud dengan teori mondernisasi
dapat pembangunan, berikut akan diuraikan pandangan teoretis para tokoh teori
ini.
2.
DESKRIPSIKAN SECARA SINGAT TEORI MONDERNISASI
Dalam
perkuliahan di bahas: rasional dan yang mendasarinya pentingnya pengetahuan
perubahan sosial dalam karangka profesi PLS. Kemudian dibahas pula beberapa
teori perubahan sosial menurut tinjauan pakar sosiologi, psikologi sosial,
komunikasi sosial, dan dinamika kelompok, yaitu tentang teori: modernisasi,
ketergantungan dan antisipasi. Tahap-tahap perubahan sosial menurut pendekatan
komunikasi. Di samping itu dibahas pula manajemen perubahan sosial, tingkat
individu, kelompok dan tingkat masyarakat, beserta berbagai resistensi dan
upaya penanggulangannya.
3. KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA TEORI MONDERNISASI
a.kelebihan dari teori
modernisasi
1. Memberikan kejelasan
tahapan-tahapan pencapaian kemajuan yang meliputi:
1) masyarakat
tradisional,
2) masyarakat pra
kondisi tinggal landas,
3) masyarakat tinggal
landas,
4) masyarakat
kematangan pertumbuhan dan
5) masyarakat dengan konsumsi biaya tinggi.
Tahapan
tersebut memberikan tawaran secara terperinci pada pengambil kebijakan di
sebuah negara tentang tahapah dan prasyarat dari pencapaian tahapan yang harus
dilalui untuk menjadikan sebuah negara menjadi lebih maju. Kejelasan teori yang
disampaikan oleh Rostow itulah yang melatarbelakangi banyak negara berkembang
menerapkan teori ini dalam pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang
disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam memperoleh sumberdaya modal
untuk mencapai tingkat investasi produktif yang tinggi. Cara tersebut disajikan
dalam berbagai alternatif yaitu:
a) Dana investasi dari
pajak yang tinggi
b) Dana invesatasi dari
pasar uang atau pasar modal
c) Melalui perdagangan
internasional
d) Investasi langsung
modal asing
b. kelemahan teori modernisasi
•
Teori modernisasi bertolak dari dua
konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan
masyarakat tradisional (negara berkembang)
•
Teori modernisasi mencari sebab-sebab
kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
•
Teori modernisasi bersifat a-historis
artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan
negara berkembang itu sendiri.
Contoh :
Percakapan
bahasa asing,mengetik,menari,berenang,olahraga. Cocok diterapkakn untuk melatih
anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka mengulangi
dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan
langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
Dapat
dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus
yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara
individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari
luar dirinya
4. ANALISIS KELEMAHAN TEORI
MONDERNISASI
Analisis
perdebatan antara teori modernisasi dengan teori ketergantungan terhadap
pembangunan dunia ketiga
I. Komparatif Secara Umum
Teori Modernisasi dengan Teori Struktural(Ketergantungan) tentang Penyebab
Kemiskinan dan Keterbelakangan Starting point analisis tentang penyebab
keterbelakangan dan kemiskinanantara teori modernisasi dengan teori struktural
adalah teori pembagian kerjasecara internasional yang dianut oleh negara-negara
di dunia. Teori pembagiankerja secara internasional didasarkan pada teori
keuntungan komparatif yangdimiliki oleh setiap negara artinya setiap negara
harus melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komparatif yang
dimiliki oleh masing-masing negara. Negara-negara di khatulistiwa yang tanahnya
subur melakukanspesialisasi di bidang produksi pertanian sedangkan
negara-negara di bagian bumi sebelah utara yang iklimnya tidak cocok untuk usaha
pertanian melakukankegiatan produksi di bidang industri. Oleh karena itu secara
umum, di dunia initerdapat dua kelompok negara:
1. Negara-negara yang
memproduksi hasil pertanian
2. Negara-negara yang
memproduksi barang industri
Akibat
teori pembagian kerja secara internasional, negara-negara di duniaterbagi
kedalam dua kelompok, menurut Raul Prebisch negara-negara yangmenghasilkan
barang industri disebut negara-negara pusat dan negara pinggiranyaitu
negara-negara yang memproduksi hasil-hasil pertanian.Antara kedua kelompok
negara ini terjadi hubungan perdaganganinternasional dan menurut teori
pembagian kerja secara internasional kedua kelompok negara ini saling
mendapatkan keuntungan. Negara-negara pertaniandapat membeli barang-barang
industri secara lebih murah dan negara-negaraindustri dapat membeli hasil-hasil
pertanian secara lebih murah dari padamenghasilkan sendiri.Tetapi dalam realita
dan pelaksanaanya beberapa puluh tahun kemudian,tampak bahwa negara-negara
indusri berkembang pesat dan menjadi semakinkaya sedangkan negara-negara yang
mengkhususkan pada produksi pertaniansemakin tertinggal dan mendekati
kemiskinan. Neraca perdagangan antara keduakelompok besar negara ini selalu
menguntungkan negara-negara yangmengkhususkan diri pada produksi barang industri.Secara
umum terdapat dua kelompok teori untuk menjelaskan timbulnyaketerbelakangan dan
kemiskinan tersebut:
1. Teori Modernisasi
Teori-teori
ini menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkanoleh faktor-faktor
internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negara-negara yang
bersangkutan untuk menerima modernisasi. Teori modernisasimemberikan jawaban
bahwa penyebab kesalahannya terletak pada negara-negarayang terbelakang
tersebut. Keterbelakangan dan kemiskinan adalah akibat dariketerlambatan
negara-negara tersebut melakukan modernisasi negaranya.Hubungan internasional
dalam arti kontak dengan dunia luar dianggapmembantu negara-negara ini,
khususnya dalam pengenalan nilai-nilai modernyang rasioal, pemberian modal,
pendidikan dan transfer teknologi ataupunlembaga-lembaga modern seperti
perbankan yang mampu menopang danmenyokong proses pembangunan. Negara-negara
ini belum mampu meyerapnilai-nilai tersebut sehingga tidak mampu menopang
proses pembangunan.Dengan maksud ini negar-negara maju bisa membantu dalam hal
ini.
2. Teori Struktural
Teori-teori
yang lebih banyak mempersoalkan factor-faktor eksternal ataufaktor-faktor yang
terdapat di luar negara yang bersangkutan sebagai penyebabterjadinya
kemiskinan. Kemiskinan dilihat terutama sebgai akibat dari bekerjanya
kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan negara yang bersangkutan gagal
melakukan pembangunan. Teori struktural berpendapat bahwa kemiskinan yang
terdapat di negara-negara Dunia Ketiga yangmengkhususkan diri pada produksi
pertanian adalah akibat dari struktur
perekonomian dunia yang bersifat eksploitatif, di mana yang kuat
melakukaneksploitasi dan ekspansi terhadap yang lemah. Maka surplus dari
negara-negaraDunia Ketiga beralih ke negara-negara industri maju. Menurut Teori
struktural, perdagangan dunia yang bebas dan tak terbatas merupakan wadah untuk
praktek eksploitasi yang berakibat keterebelakangan dan kemiskinan.
kelemahan teori
modernisasi
•
Teori modernisasi bertolak dari dua
konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan
masyarakat tradisional (negara berkembang)
•
Teori modernisasi mencari sebab-sebab
kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
•
Teori modernisasi bersifat a-historis
artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan
negara berkembang itu sendiri.
5. KSEIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. KESIMPULAN
1. Penerapan teori
modernisasi di Indonesia saat menjalin kerjasama dengan IMF ternyata membawa
dampak buruk bagi pembangunan ekonomi Indonesia yang disebabkan dominasi IMF
terhadap pengambilan kebijakan ekonomi Indonesia.
2. Dalam kerjasama
Indonesia dengan IMF, teori depedensi menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi
krisis. Peluanasan utang bukan berarti Indonesia lepas dari keanggotaan
informasi. Sehingga Indonesia masih menerapkan teori modernisasi dengan
mengikuti lembaga internasional, sekaligus menerapkan teori dependensi dengan
tidak tergantung lagi pada bantuan dari IMF.
3. Kedua teori yang
diterapkan bersamaan di Indonesia melahirkan strategi pembangunan campuran.
B. KRITIK DAN SARAN
B. KRITIK DAN SARAN
1. Para politisi yang
duduk dalam pemerintah untuk mengambil kebijakan, sebaiknya berkonsultasi atau
berkomunikasi dengan para ekonom. Sehingga kebijakan tersebut bisa
meminimalisir efek buruk pada ekonomi indonesia.
2. Walaupun indonesia
masih membuka tangan bagi bantuan asing, namun seharusnya lebih selektif lagi.
Indonesia bisa saja memanfaatkan bungan pinjaman dari negara lain yang cukup
rendah, seperti Malaysia yang besarnya 6-7 persen dan Jepang yang hanya 2
persen.
3. Indonesia harus
waspada dan selektif dalam menjalin hubungan kerjasama.
4. IMF harus
mereformasi diri agar netral dan kembali ke misi yang sebenarnya.
C.
KELEMAHAN TEORI MODERNISASI
•
Teori modernisasi bertolak dari dua
konsep yang dipertentangkan yaitu masyarakat modern (negara maju) dan
masyarakat tradisional (negara berkembang)
•
Teori modernisasi mencari sebab-sebab
kegagalan pembangunan di dalam negara berkembang sendiri
•
Teori modernisasi bersifat a-historis
artinya teori ini tidak/kurang melihat persoalan dalam konteks kesejarahan
negara berkembang itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar